Penguatan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Indonesia: Studi Dasar (Baseline Study) OMS di Wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia

Latar Belakang 

Penguatan organisasi masyarakat sipil (OMS) di Indonesia menjadi semakin penting sebagai investasi strategis untuk mendukung demokrasi dan mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Selain itu, penguatan OMS juga penting untuk melindungi hak asasi manusia serta mengadvokasi hak-hak minoritas, perempuan, anak-anak, dan kelompok rentan lainnya. OMS berperan aktif dalam kampanye konservasi lingkungan, mendorong praktik pembangunan berkelanjutan, memastikan pemanfaatan sumber daya alam yang bertanggung jawab, serta membangun sistem pemerintahan yang lebih akuntabel dan memberikan suara kepada kelompok-kelompok yang rentan atau terpinggirkan.

Namun, banyak OMS menghadapi persoalan yang dapat menghambat keberlanjutannya, antara lain

  • kecenderungan menyempitnya ruang gerak masyarakat sipil untuk berpartisipasi dalam pembangunan;
  • lemahnya kapasitas OMS dalam berbagai aspek seperti pengelolaan organisasinya, termasuk aspek sumber daya manusia, kemampuan manajerial, dan sumber pendanaan OMS; dan
  • persoalan kesenjangan kapasitas OMS dan perbedaan konteks antardaerah di Indonesia.

OMS memerlukan dukungan untuk meningkatkan kapasitasnya, terutama dalam pengelolaan organisasi, termasuk aspek sumber daya manusia, kemampuan manajerial, dan sumber pendanaan (SMERU, 2021).

Meskipun banyak pihak, baik lembaga nasional maupun internasional, telah berupaya mendukung OMS, kurangnya data komprehensif tentang profil dan kebutuhan OMS di berbagai wilayah menjadi kendala. SMERU, dengan dukungan Yayasan KEHATI (sebagai pengelola Ananta Fund), melakukan studi Penguatan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Indonesia: Studi Dasar (Baseline Study) OMS di Wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia. 

Tujuan 

Studi ini bertujuan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang profil, peran, kapasitas, dan permasalahan yang dihadapi OMS, serta analisis kebutuhan untuk peningkatan kapasitas OMS di Indonesia.

Studi ini juga dapat menjadi landasan untuk mendukung rencana intervensi dan penguatan OMS di Indonesia, khususnya bagi lembaga-lembaga pendana, seperti Yayasan KEHATI, dalam merancang strategi penguatan OMS yang lebih tepat sasaran berdasarkan data dan penelitan.

Metodologi 

Studi ini menerapkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan melalui penyebaran kuesioner daring yang dikirimkan kepada OMS yang sesuai dengan isu dan wilayah yang menjadi ruang lingkup studi. Data awal berasal dari pangkalan data ornop SMERU yang kemudian disaring berdasarkan kriteria lingkup kerja dan wilayah, diikuti oleh verifikasi ulang untuk memastikan keaktifan OMS. Selain mengirimkan tautan kuesioner langsung kepada OMS, melalui nomor WhatsApp dan email mereka, kami juga mengumumkannya di berbagai media sosial SMERU.

Sementara, pendekatan kualitatif dilakukan melalui wawancara dengan perwakilan OMS, lembaga penyelenggara program peningkatan kapasitas OMS, dan pemangku kepentingan lainnya dengan fokus pada ekosistem dan kebutuhan penguatan kapasitas.

Pemetaan data mencakup:

  • Profil singkat seluruh OMS yang menjadi responden riset
  • Isu spesifik yang perlu menjadi perhatian OMS di setiap kategori wilayah
  • Kebutuhan penguatan kapasitas kelembagaan OMS yang berkelanjutan, termasuk dalam rangka mengatasi isu spesifik yang dihadapi
  • Mekanisme peningkatan kapasitas OMS termasuk model-model inkubasi dan lembaga yang dapat mendukung penguatan kapasitas kelembagaan OMS

Bagikan laman ini

Penasihat 
Koordinator 
Status 
Selesai
Tahun Penyelesaian 
2024
Pemberi Dana Proyek 
Yayasan KEHATI
Jenis Jasa
Wilayah Studi