Our Expertise
Dampak negatif krisis keuangan global (KKG) 2008/09 telah dirasakan oleh industri hilir tekstil dan produk tekstil (TPT) di Desa Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, terutama industri garmen yang berorientasi ekspor. Industri ini mengalami penurunan pesanan dan kesulitan untuk memperoleh pesanan baru, namun belum melakukan pengurangan jumlah buruh.
Kelompok masyarakat yang paling terkena dampak krisis keuangan global (KKG) 2008/09 di Desa Arjowilangun adalah keluarga tenaga kerja migran (TKI–tenaga kerja Indonesia) laki-laki yang bekerja di industri manufaktur berorientasi ekspor di Korea Selatan.
Informasi yang dikumpulkan dari berbagai media daerah dan nasional memperlihatkan bahwa krisis keuangan global (KKG) 2008/09 memengaruhi beberapa subsektor pertanian di Indonesia, terutama komoditas-komoditas ekspor.
Hasil pemantauan pemberitaan di berbagai media massa sampai awal Agustus 2009 memperlihatkan adanya dampak krisis keuangan global (KKG) 2008/09 terhadap sektor industri manufaktur di Indonesia, terutama industri yang berorientasi ekspor dan menggunakan bahan baku impor. Gejalanya terlihat, antara lain, dari peningkatan biaya produksi, penurunan pesanan, dan penumpukan stok di sejumlah perusahaan.
Selama kunjungan pertama pada September 2009, ditemukan indikasi bahwa kelompok yang paling terkena dampak krisis keuangan global (KKG) 2008/09 adalah para TKI yang bekerja di Korea Selatan (Korsel). Kunjungan kedua ini dilakukan untuk mempertegas temuan pada kunjungan pertama tersebut. Untuk itu, penelitian lebih difokuskan pada kelompok purna-TKI yang baru saja kembali dari Korsel berikut keluarganya.

