Pandemi penyakit koronavirus 2019 (COVID-19) di Indonesia membawa dampak sosial-ekonomi yang besar di luar sektor kesehatan. Dampaknya multisektoral dan efeknya akan terlihat dalam jangka waktu panjang–menghantam paling keras masyarakat miskin dan rentan. Saat ini cakupan kerugian yang ditimbulkan sulit untuk diantisipasi sepenuhnya. Sementara pemerintah tengah berupaya meredam dampaknya, rumah tangga, terutama yang miskin dan paling rentan, akan terkena dampak parah dari pandemi ini. Rumah tangga yang dikepalai perempuan serta anak-anak mereka pada khususnya akan sangat terdampak. Memantau dan menilai dampak sosial-ekonomi pandemi terhadap rumah tangga merupakan langkah pertama yang penting dan harus diambil untuk mengumpulkan data dan menghasilkan bukti guna membantu menanggulangi dampak tersebut.
Dalam studi ini, kami akan melakukan penilaian mengenai dampak sosial-ekonomi pandemi COVID-19, termasuk potensi dampak sekunder dan tersier, pada rumah tangga di wilayah yang terdampak paling parah–dengan fokus khusus pada kelompok rentan, seperti anak-anak, perempuan, orang yang berusaha sendiri, penganggur, pekerja harian, dan penyandang disabilitas. Studi ini akan mencakup topik mata pencarian, pekerjaan, akses terhadap layanan sosial, dan upaya masyarakat untuk memperkuat ketahanan ekonomi mereka.
Penilaian akan diikuti dengan rekomendasi kebijakan serta langkah dan tindakan yang bersifat program untuk penerapan program yang bertujuan mengurangi dampak krisis pada kelompok masyarakat paling rentan serta mencegah mereka tergelincir kembali ke dalam kemiskinan.
Asesmen ini bertujuan melakukan hal-hal berikut.
- Memantau status sosial-ekonomi rumah tangga dan menilai dampak pandemi penyakit COVID-19 terhadap mata pencarian, ketahanan pangan, dan kesentosaan mereka
- Memberikan analisis dan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah mengenai kedalaman dampak sosial-ekonomi pandemi penyakit COVID-19 pada berbagai kelompok rumah tangga serta rencana strategis untuk pemulihan yang berfokus pada penanggulangan dampak sekunder pandemi, termasuk cara untuk memperluas perlindungan sosial
Kami akan menerapkan metode kuantitatif dan kualitatif melalui survei dan wawancara mendalam. Dalam survei kuantitatif, SMERU akan berperan dalam tahap persiapan dan analisis, tetapi tidak berperan dalam pengumpulan data. Tahap persiapan meliputi pemberian masukan tentang kerangka pemercontohan (penentuan sampel) dan penyusunan instrumen. Analisis survei kuantitatif akan mengukur dampak pandemi penyakit koronavirus 2019 terhadap pemerolehan pendapatan rumah tangga, status pekerjaan, ketahanan pangan, akses terhadap layanan dasar, kesentosaan perempuan dan anak, penyandang disabilitas, kesehatan mental, dan langkah-langkah perlindungan sosial. Metode kualitatif akan melengkapi analisis data kuantitatif dan diterapkan untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang fenomena sosial di dalam rumah tangga (khususnya perempuan) serta kondisi anak dan penyandang disabilitas. Beberapa pertanyaan utama untuk pendekatan kualitatif adalah sebagai berikut.
- Bagaimana anak-anak dan rumah tangga dengan anggota penyandang disabilitas mengakses layanan dasar (sanitasi, layanan kesehatan rutin, dan pendidikan) yang kualitasnya sama dengan layanan sebelum pandemi penyakit COVID-19?
- Bagaimana perempuan dan anak-anak menghadapi kehidupan sehari-hari mereka (pengasuhan, pembelajaran daring, peningkatan multiperan perempuan) setelah pemerintah memberlakukan pembatasan mobilitas selama pandemi penyakit COVID-19? Secara khusus, remaja perempuan pada rumah tangga berpendapatan rendah berisiko lebih tinggi untuk mengalami pernikahan usia anak dan menjadi pekerja anak terkait upaya rumah tangga untuk mengatasi kemerosotan kondisi ekonomi.
- Bagaimana interaksi dinamis keluarga dan kekerabatan berubah terkait dukungan sosial-ekonomi bagi mereka yang terkena dampak paling parah dari pandemi penyakit COVID-19 (yaitu rumah tangga dengan anggota yang dinyatakan positif penyakit COVID-19 atau rumah tangga dengan pencari nafkah yang kehilangan sumber pendapatannya)?