Pandemi COVID-19 dan Hasil Belajar Siswa

Latar Belakang 

Pandemi COVID-19 telah mengacaukan kegiatan bersekolah di seluruh dunia; hal ini menyebabkan konsekuensi negatif jangka panjang terhadap hasil belajar siswa dan kehidupan mereka di masa mendatang. Penutupan sekolah telah membatasi kegiatan belajar siswa di rumah masing-masing, sementara infrastruktur digital yang terbatas serta orang tua yang tidak memiliki pengalaman dalam mendukung proses belajar anak mereka hampir dipastikan akan berujung pada penurunan kemampuan siswa.

Namun, efek ini tidak sama rata dirasakan oleh semua siswa. Anak dengan latar belakang yang kurang beruntung kemungkinan lebih merasakan dampak negatif dari penutupan sekolah. Karena tekanan keuangan yang dirasakan pemerintah dan masyarakat akibat pandemi, penting untuk mengidentifikasi kebijakan-kebijakan yang secara efektif dapat memitigasi konsekuensi jangka panjang dari dampak pandemi, terutama bagi mereka yang paling terdampak, yaitu kelompok masyarakat yang juga kemungkinan tidak akan mendapatkan dukungan yang cukup setelah sekolah kembali dibuka.

Untuk mencapai hal tersebut, tingkat pemahaman kita perlu kita perluas; tidak hanya sebatas pemahaman mengenai dampak pandemi terhadap pembelajaran. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan hasil belajar siswa selama pandemi akan menguatkan proses pembuatan kebijakan yang menggunakan bukti hasil penelitian.

Tujuan 
  1. Mengukur tingkat penurunan kemampuan siswa akibat gangguan pembelajaran yang terjadi selama pandemi;
  2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan tingkat penurunan kemampuan siswa antarkelompok, termasuk kelompok-kelompok yang terpapar kebijakan berbeda.
Metodologi 

Studi ini menggunakan data primer dari studi-studi RISE sebelumnya yang dikumpulkan dari sebelum pandemi dan data-data baru yang dikumpulkan selama pandemi. Ada dua jenis informasi yang dikumpulkan untuk studi ini:

  1. hasil penilaian hasil belajar siswa untuk mengukur hasil belajar antarsiswa; data ini dikumpulkan secara berkala; dan
  2. survei kepala sekolah dan orang tua untuk mendapatkan informasi mengenai perilaku dan kebijakan apa saja yang dihadapi anak; data ini dikumpulkan satu kali selama masa penutupan sekolah dan satu kali setelah sekolah kembali dibuka.

Kedua jenis informasi tersebut akan dianalisis bersama-sama untuk dapat mengidentifikasi efek dari tiap faktor dan kebijakan terhadap hasil belajar siswa selama pandemi.

 

Publikasi

Insight Note "Learning Loss or Learning Gain? A Potential Silver Lining to School Closures in Indonesia"

Bagikan laman ini

Penasihat 
Koordinator 
Status 
Selesai
Tahun Penyelesaian 
2022
Pemberi Dana Proyek 
Oxford Policy Management dan RISE Programme
Jenis Jasa
Topik