Studi ini adalah bagian dari Program RISE di Indonesia, sebuah program penelitian multinegara berskala besar yang bertujuan mempelajari bagaimana sistem pendidikan di negara berkembang mengatasi krisis pembelajaran dan memastikan proses belajar-mengajar yang lebih baik bagi semua pihak. Studi ini adalah salah satu komponen dalam Reform Area B dengan tujuan memahami dampak kebijakan pendidikan di tingkat kabupaten/kota.
Sejak pertama kali diluncurkan, program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi mendapat respons beragam. Kami menelaah dampak kebijakan zonasi baru ini terhadap siswa sekolah menengah pertama di Kota Yogyakarta.
Mengukur dampak kebijakan penerimaan murid baru berdasarkan zonasi terhadap hasil belajar siswa di sekolah negeri dan swasta di Yogyakarta.
Kami menggunakan metode kuantitatif dengan dua sumber data utama untuk mengestimasi dampak kebijakan zonasi terhadap hasil belajar siswa. Data pertama adalah nilai Ujian Akhir Sekolah Daerah (UASDA) para siswa yang belajar di sekolah negeri dan swasta di Yogyakarta pada 2017 dan 2018. Kami mengumpulkan data kedua pada 2019 dan 2020 dari 16 sekolah menengah pertama (SMP) negeri dan 30 SMP swasta dengan menggunakan instrumen penilaian hasil belajar siswa yang kami kembangkan sendiri. Kami menggunakan metode pengambilan sampel terstratifikasi untuk mendapatkan sampel yang representatif dari semua SMP swasta di Yogyakarta.