Our Expertise

Edisi Bulletin SMERU kali ini membahas tentang isu-isu perdesaan dan sektor pertanian.Meskipun jumlahnya sudah menurun, sekitar 60% penduduk Indonesia masih tinggal di kawasan perdesaan, dan sektor pertanian masih merupakan sumber penghasilan utama bagi sekitar 45% penduduk.

Selamat datang di edisi pertama SMERU Newsletter pada tahun kedua keberadaan kami sebagai sebuah lembaga independen. Dalam edisi ini kami mengangkat isu penerapan upah minimum. Sejak April hingga Oktober 2001, SMERU mengadakan sebuah studi mengenai upah minimum dengan menggunakan baik pendekatan kualitatif maupun kuantitatif. Hasil kedua studi tersebut kami ringkaskan dalam edisi ini.

Paruh pertama tahun 2002 telah kita lewati. Kita telah menghadapi berbagai persoalan sosial, ekonomi, hukum, dan politik yang nyaris menguras energi. Namun, sebagai bangsa, kita masih dituntut untuk menyelesaikan persoalan yang tidak kalah pentingnya, masalah kemiskinan. Bulletin SMERU edisi ini sengaja mengangkat topik kemiskinan sebagai isu penting yang tidak boleh dijadikan sebagai agenda nasional prioritas kedua.

Memasuki era kebebasan berorganisasi bagi pekerja, masalah hubungan industrial menjadi bahan perdebatan seru, khususnya ketika RUU Ketenagakerjaan yang baru (RUU PPK dan RUU PPHI) akan disahkan. Kami mengangkat salah satu aspek ketenagakerjaan ini sebagai topik Bulletin SMERU.

Bukan rahasia bahwa melakukan pendaftaran tanah di Indonesia sangat sulit. Prosesnya lama dan biayanya mahal. Akibatnya, hingga 1992 baru 12 juta bidang tanah terdaftar (22% dari jumlah bidang tanah saat itu). Hal ini bukan sesuatu yang unik Indonesia, karena juga banyak terjadi di negara berkembang lainnya sebagaimana dilaporkan oleh Hernando de Soto dalam buku terbarunya “The Mystery of Capital".